Skip to main content

List Topik yang Bisa Kamu Bahas dengan Si Dia Selama Masa Pandemi Walaupun Di Rumah Aja





Mencari topik bahasan di chat atau telepon memang dibilang sulit terutama buat kamu yang sedang dalam tahap pendekatan apalagi jika kamu belum terbiasa. Tapi tenang aja, disini aku mau berbagi tips topik bahasan apa saja yang bisa kamu terapkan saat sedang ‘chatting’ atau teleponan dengan Si Dia.

1.       Kamu bisa memulai dengan menanyakan kabar dia.
Menanyakan kabar nggak melulu harus basa basi kok, kamu bisa aja buat kesan peduli dibanding hanya sekedar basa basi. Tanyakan kesehatannya, bagaimana cara dia bertahan di tengah pandemi ini, cari tahu kesulitan apa saja yang dia lalui. Kalau kamu bisa bantu dia tunjukan ketulusanmu, ini akan jadi nilai plus untukmu. Hal yang perlu diperhatikan kalau pada tahap ini dia sudah menunjukan glagat risih, kamu perlu hati-hati dan jangan dilanjutkan, kamu bisa ganti topik lainnya.

2.       Sharing hobi baru.
Selama pandemi ini menuntut kita harus jadi lebih produktif karena kita punya waktu untuk bersantai lebih banyak. Tidak sedikit juga orang yang mempunyai hobi baru dari budaya di rumah aja alih-alih untuk mengisi waktu luang. Tanyakan ke dia, apakah ada perubahan hobi atau hal baru yang dia pelajari. Jika ada, kamu bisa tanyakan kenapa dia suka dan mau melakukan hobi barunya. Kamu juga bisa minta tips ke dia tentang kegiatannya. Lagi-lagi kamu harus buat ini senatural mungkin ya, jangan terlalu dipaksakan.

3.       Pekerjaan
Buat sebagian orang yang melakukan WFH pasti mereka merasa kesepian karena intensitas mengobrol dengan rekan kerja jadi tidak seperti biasanya. Kamu bisa juga menunjukan kepedulianmu dengan menanyakan bagaimana pekerjaan dia, apakah dia mengalami kesulitan atau sekedar mendengarkan keluh kesah dia terhadap rekan kerjanya. Bagaimana jika dia mengalami PHK atau terpaksa dirumahkan? Kamu bisa kasih dia semangat lebih dan beri dia motivasi. Jangan menggurui ya, kamu hanya perlu mendengarkan cerita dia tapi kalau dia minta solusi silahkan tunjukan kemampuanmu. Terkadang ada poin plus jika kalian memiliki latar belakang profesi yang berbeda jadi kalian bisa mendapatkan pengetahuan baru untuk satu sama lain.

4.       Kondisi sekitar
Lingkungan tempat tinggal yang berbeda bisa jadi topik paling ampuh yang bisa kamu terapkan nih. Kenapa? Karena biasanya setiap daerah memiliki budaya berbeda. Jadi kamu bisa sharing pengalaman masing-masing dengan dia. Kamu bisa tanyakan di daerah tempat tinggalnya apakah menerapkan sistem PSBB atau ‘lockdown’ mandiri. Biar topiknya lebih seru kamu bisa tanyakan pendapat dia tentang kebijakan tersebut. Apakah dia pro atau kontra? Kamu juga bisa tanya dampak apa saja yang dia alami sejak diterapkannya kebijakan tersebut. ‘No debate, just sharing’.

Selain topik yang sudah disebutkan diatas, tentunya kamu juga perlu memperhatikan hal yang nggak boleh kamu utarakan ya kalo nggak pengen berujung dengan ‘awkward’.
Apa aja sih hal itu? Ini dia.

1.       Jangan tanya hal sepele seperti “sudah makan belum?” tapi akan lebih ‘gentle' jika kamu ‘to the point’ dengan mengirimkan makanan ke tempat dia “Eh kamu suka siomay nggak? Aku kirim ke tempat kamu ya?” Dia akan lebih menghargai usaha kamu dan percaya kalo kamu memang benar-benar peduli.

2.       Hindari membahas hal yang sensitive seperti gajian, mudik, orangtua, hal-hal yang terkait dengan kangen seseorang atau konten apapun yang mengandung bawang. Eits, tapi nggak masalah kalo dia duluan yang mulai cerita. Kamu bisa menanggapi sebisa mungkin.

3.       Terlalu menonjolkan diri sendiri. Beberapa waktu lalu, di twitter sempat heboh dengan unggahan “Pacar kamu ganteng? Pacar kamu kaya? Bisa gini nggak?” Aduh aduh, Bro. Jangan kamu lakukan hal ini ya karena dijamin 100% akan membuat dia ‘ilfeel’ dan mengurungkan niat untuk melanjutkan obrolan lainnya. Jadi tetap hati-hati dalam bersikap walaupun hanya di ‘chatting room’ ya.

Semoga tips kali ini bermanfaat buat kamu yang memang sedang membutuhkan referensi topik obrolan dengan Si Dia. Selebihnya kamu bisa elaborasi sendiri. Semoga beruntung!


Comments

  1. wah bisa banget nih di contoh hehe, terima kasih ya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

TIPS MENJAGA HUBUNGAN TETAP ADEM AYEM SAAT JARAK MEMISAHKAN KAMU DENGAN PACAR

Hei hei hei ... Udah lama nih nggak nulis dan berbagi. Daaaan sekarang waktunya untuk berbagi. Seperti biasa, ini tentang cerita dan tips berdasarkan pengalam pribadi. Nah, permasalahan yang sekarang ini sedang dialami adalah LDR (Long Distance Relationship). Jadi, disini mau bagi tips buat kalian yang juga sedang berjuang mempertahankan hubungan dengan si pacar walau jarak memisahkan. Ini bakal share hal-hal yang berhasil aja, siapa tau trik itu juga berhasil buat kalian. Sooooo this is ..  TIPS MENJAGA HUBUNGAN TETAP ADEM AYEM SAAT JARAK MEMISAHKAN KAMU DENGAN SI DOI  1.        Atur waktu untuk kerja, main, dan telepon pacar Dikarenakan komunikasi adalah hal terpenting dalam menjalin sebuah hubungan, jadi penting banget buat kamu untuk mengatur waktu. Buat aku, penting banget ceritain jadwal aku dalam satu hari bakal ngapain aja. Misal nih, pagi sampai sore kerja, pulang kerja nongkrong sama temen, baru pulang ke rumah jam 9 malam. Lalu di sisa hari ak

Tidak Terlalu Beruntung

Kamu pasti pernah mengalami kejadian tidak terduga. Seperti halnya sedang berada dihalte bus tiba-tiba mengalami masalah pada perut, didalam bus tidak dapat tempat duduk, sampai macet 15 menit berasa seperti kemarau tanpa akhir. Nah aku mau share sebuah cerita, yang sebagian dari cerita ini aku alami sendiri dan sebagian lagi adalah hiperbola.  Langsung aja, yuk!  Perutku semakin terasa sakit, tapi di shelter ini tidak ada toilet. Aku hanya perlu menunggu sampai Trans-bus datang lalu berhenti di terminal Jombor. Aku akan pergi ke toilet disana. Aku hanya perlu tenang dan jangan panik. Butuh waktu 30 menit untuk sampai di terminal Jombor dari shelter ini, itu pun belum aku hitung waktu transitnya disetiap shelter. Sepertinya bulir-bulir keringat semakin banyak yang keluar di dahiku. Aku lihat jarum jam ditanganku tidaklah bergeser sedikitpun, satu menit terasa lama. Aku perlu mengalihkan sakit ini. Aku buka smartphone dan memakai headset kemudian  memainkan lagu-lagu yang bi

Cuplikan Hanna

Kursi yang usianya lebih tua dariku menjadi saksi cerita yang pernah terjadi dikamar ini, semuanya. Aku ingat, pertamakalinya aku mengizinkan Rob masuk kamar ini, usiaku masih 6 tahun saat itu. Kata pertama yang ia keluarkan adalah “wah” ia terkagum karena kamarku rapih dan penuh dengan gambar tokoh kartun favoritku serta background berwarna merah muda dikamar ini. Menurutnya kamarku benar-benar menakjubkan. Untuk membangun kamar penuh dengan gambar serta atribut lainnya yang bertemakan kartun, tentu saja aku dibantu oleh kedua orangtuaku, tak lupa kakek nenek juga ikut memberikan boneka setiap hari ulang tahunku. Aku beritahu sekali lagi, masa kecilku adalah masa yang paling menyenangkan dan yang paling aku suka. Perlahan lamunanku akan masa kecil memudar. Aku mengulangi lagi kejadian dilapangan, Rob bersama perempuan itu. Aku menghela napas, berjalan menuju kursi tua yang berada didekat jendela dan melihat keluar sana. Diujung jalan, tepatnya dipersimpangan, terdapat tiang listrik